Ilmu Pak Sigit Sebagai Amal Dunia

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Perawi hadits yang saya kutip barusan, mewakili kata hati saya yang tengah terpukau dan takjub dengan kehebatan akan ilmu dan prestasi yang dicapai oleh narasumber kita kali ini. Pernah gagal dalam menempuh ilmu tetapi  tidak menyurutkan langkahnya untuk mencapai sukses sebagai guru hebat, guru besar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibarat pepatah, bahwa kegagalan adalah guru terbaik mungkin tepat sekali bila untuk menggambarkan kisah seorang Sigit Suryono, S.Pd,M.PD, yang biasa disapa pak Sigit oleh muridnya. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Beliau berkenan berbagi pengalaman bersama kita tentang ilmu sebagai ladang amal dunia di kelas online ke-9 di Grup Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI. 

Riwayat Pendidikan Sang Guru Hebat

Pendidikannya di mulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006

Aktifitas Dan Prestasi Yang di Capai

Bapak dari dua anak yang bernama Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa ini memiliki aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA. Tinggal di Jeruksari Rt 01 / RW 20,Wonosari, Gunungkidul, DIY, bersama istri tercintanya yaitu Dwi Riastuti, M.Pd. Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang
7. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
8. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekaran
9. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY
10. Instruktur TIK di MGMP IPA  Kabupaten Gunungkidul.
11. Admin FB komunitas rumah belajar kemdikbud
12. Pengurus PPII DIY mulai tahun 2020.
    

Prestasi lomba Yang Telah Diraih:

1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009.
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010.
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011.
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012. 
6. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013
7. 7. Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. 8. Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013 
9. 9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014
10. 10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prestasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney
17. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
18. Duta Rumah Belajar Tk Nasional dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.
19. Penerima Anugrah Gubenur DIY atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.
20. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56 tahun 2020.
21.  Duta Sains P4TKIPA tahun 2020

Pengalaman Hidup menuju Kesuksesan

Menceritakan perjalanan hidup seorang guru berprestasi yang penuh lika-liku sehingga bisa meraih kesuksessan yang mungkin kalau di bukukan bisa langsung terbit, tak lepas dari dukungan orang-orang hebat nan tercinta di sekitar kehidupannya. Pernah  hampir gagal saat menempuh kuliah S1 di UNY dikarenakan kesibukannya mngikuti organisasi kemahasiswaan sampai senat fakultas dan usaha sablon, rental komputer serta mengajar di beberapa sekolah sehingga kuliahnya agak terbengkalai. Tetapi berkat dorongan dari sang ibu akhirnya beliau lulus meski  harus menghabiskan waktu selama 7 tahun  Beliau mengakui semenjak lulus dan diterima menjadi pegawai negeri 1 SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005 dari itulah beliau mendulang begitu banyak prestasi yang diantaranya sudah saya tulis diatas. Prestasi tertinggipun yang pernah dicapai adalah sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan penyerta seperti anugrah gubernur DIY, Penghargaan dari Kemdikbud dan juga mendapat Satya Lencana bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 serta mendapat kesempatan belajar singkat ke Australia pada tahun 2016. Banyak meniru dari pengalaman para senior membuatnya berani mengikuti berbagai kompetensi dan meraih kemenangan. Menurut beliau, untuk menjadi orang yang berprestasi yang dibutuhkan adalah:

1. Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat. 
2. Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut dengan model ATM (amati tiru modifikasi). Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing. 

Pengalaman ketika mengikuti simposium guru berprestasi membuatnya memiliki banyak ilmu yang bisa beliau serap dan mempengaruhi perjalanan kariernya sampai saat ini. Ada banyak hal yang bisa beliau pelajari, antara lain yaitu: Untuk menjadi juara dalam kompetisi maka harus memiliki produk yang unggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain. Contohnya bisa dilihat dari karya tulis yang baik, berupa hasil penelitian yang relevant dan harus di dukung oleh data dan presentasi yang baik. Dari pengalaman tersebut beliau menjelaskan bahwa untuk mengikuti suatu kompetisi apapun itu, hal utama yang dilakukan adalah: 

1. Memiliki karya yang unggul,
2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya, 
3. File Presentasi yang baik, 
4. Kesiapan mental saat presentasi,
5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.

Sebuah kata mutiara yang begitu ampuh melecut setiap semangatnya untuk selalu berkarya  adalah dari sang ibu. Bagi pak Sigit, seorang ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang dan orang tua  adalah guru utama pembentukan karakter di keluarga besarnya. Ibu pak Sigit, pensiunan guru SD dengan kata-kata mutiaranya "Kalah cacak menang cacak" (baik kalah maupun menang merupakan hal yang biasa) mampu mengobarkan semangat pak Sigit di setiap event lomba yang diikutinya. Beliau pasti mempersiapkan dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, penuh perjuangan serta tidak asal-asalan. 

Saran lain dari beliau jika mau mengikuti ajang kompetensi guru berprestasi adalah persiapan rekam jejak atau portofolio yang dimiliki untuk pendataan dan pengarsipan karena sangat membantu saat proses mengikuti lomba guru berprestasi. Keberhasilan beliau sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat nasional tidak serta merta langsung berhasil. Ada beberapa kompetensi di berbagai event sebelumnya yang gagal dijuarainya karena ada beberapa hal penyebabnya. Semua kegiatan tersebut selalu dievaluasi oleh beliau dan dimasukkan sebagi catatan jurnalnya yang dapat kita kunjungi di web bebayar beliau yaitu di http://ciget.info, http://inobel.id, http://dutasains.ciget.info. Bagi yang ingin mengikuti ajang guru berpestasi tingkat nasional beliau juga mempersilahkan untuk membaca tips menjadi guru berprestasi tingkat nasional di webnya: http://ciget.info/?p=1438. Tips tersebut adalah:

1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan dilombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
2. Karya yang diikutkan dalam lomba, bukan karya yang instan artinya karya yang dibuat tidak maksimal karena hanya membuat karya untuk lomba saja, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari (bisa 1 tahun) yang di dalamnya ada jiwa dan ruh serta semangat kita.
3. Jika karya tersebut lolos ke tingkat nasional, penting untuk diketahui apa saja yang akan dinilai saat mengikuti lomba ketingkat berikutnya, apakah penilaian dilihat dari karyanya ataukah presentasinya.
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba
5. Ketika presentasi lomba fokus pada materi yang disampaikan jangan menyimpang dari presentasi yang disiapkan karena akan banyak memakan waktu.

Prestasi yang menurut beliau sebagai hasil capaian yang dinilai sesuai dengan gaya selingkung masing-masing event, hanya dapat dirasakan saat event tersebut berlangsung. Setelah itu akan kembali hidup di dunia nyata sebagai pengajar, pendidik dan juga motivator. Sedangkan  prestasi yang hakiki sebagai seorang guru adalah saat kita bisa mendidik, mengajar dan memotivasi siswa kita sesuai dengan daerah dan karakter kedaerahan masing-masing. Yang paling utama adalah guru bisa menjadi inspirasi sekaligus sebagai model untuk ditiru dan digugu bagi siswa untuk bisa berhasil.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. QS. Al Zalzalah:7