Melangkah Bersama Karya Akbar

"Jika kita berani bermimpi, dan mau membayar impian itu dengan penuh kesungguhan, kerja keras, dan doa yang terus menerus, InsyaAllah kita akan sampai pada apa yang kita cita-citakan" ( Akbar Zainudin)

Setelah mengaji dan menuntaskan tugas rumahan, saya mencari PW di kasur favorit  sambil membuka beberapa chat WA. Memilih berwisata blog di grup belajar menulis gelombang 15 milik Om Jay dan PGRI sungguh mengasyikkan. Saking khusuknya membaca dan ketawa-ketiwi sendiri seperti orang yang tidak pernah terpake.. upps..ternyata waktu sudah menunjukkan jam 7 malam. Teringat bahwa ada jadwal kelas online ke 8, saya pun segera mengikuti kulwap..hehe..kok kelihatan ya kalau saya tertular juga dengan virusnya Bu Nora atau jangan-jangan saya yang bergaya sok ikut-ikutan diksi milik yang lain.. hahahaa..tauk ah, gelap☺. Melirik sebentar siapa nama dan foto narasumbernya, lanjut dech saya membaca baris berikutnya dan sampailah saya pada kutipan di baris obrolannya, "Malam ini saya akan "ngobrol" tentang pengalaman menulis beberapa buku,mudah-mudahan bermanfaat buat kita semua". Wah.. saya terkejut dan hampir terjatuh dari tempat tidur saking senangnya. Bayangkan, seorang Akbar Zainudin gitu lochh, kok mau ya mengajak saya ngobrol.. hahhaha kelihatan kan kalau saya ini memang kuper, cetek bin gaptek, lengkap dah.. apalagi kalau disuruh menulis panjang kali lebar, duchh,,maklum pemula☺. 

Saya beritahu ya, nama lengkapnya adalah Akbar Zainudin, nama panggilannya apa ya..Pak Akbar. Narasumber yang ngehits dengan buku UKTUB adalah seorang trainer dan motivator Man Jadda Wajada, kata mutiara yang berasal dari Bahasa Arab. Lahir di Banyumas, Desa Wangon, 7 Februari 1973. Membaca riwayat pendidikannya, wihh..mantapss, dimulai dari TK Aisiyah Wangon, lanjut ke MI Muhammadiyah Wangon. Kemudian lulus dari sekolah beliau nyantri di Pondok Modern Gontor selama 6 tahun. Setelah itu meneruskan studi di IAIN Jakarta mengambil jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Terakhir menuntut ilmu di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil Jurusan Manajemen Pemasaran.  Karier bekerjanya juga luar biasahh.., lulus kuliah beliau bekerja diperusahaan yang bergerak di bidang Konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, beliau memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manjemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, beliau mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks. Keren ga tuch..?

Lanjut ke materi berbagi pengalaman menerbitkan buku. Sebelumnya beliau mempersilahkan untuk menonton videonya terlebih dahulu...yuks, kita intip:



Bagaimana dan tentang apa video itu? Penasaran Kiann... Mari, saya persilahkan membaca ringkasan atau resume ala saya tentang pengalaman Pak Akbar dalam menerbitkan bukunya.

 LANGKAH-LANGKAH AKBAR ZAINUDIN DALAM  MENULIS BUKU

Ada 6 langkah yang sudah beliau ringkas materinya menjadi singkatan TOJTRP, yaitu Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, dan Penerbit. Singkatan TOJTRP tersebut menjelaskan tentang:

T = TEMA

Yang pertama menentukan tema tulisan. Menurut beliau setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Beliau memberi contoh, kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. Kalau bukunya pak Akbar, kebanyakan adalah buku-buku tentang motivasi. Saran beliau berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang menjadi bingung. dan karena ini juga terkait dengan “branding”, maka menulis hanya boleh satu tema saja.

O = OUTLINE atau DAFTAR ISI

Sebelumnya dijelaskan manfaat Outline untuk apa saja:

  1. Agar tulisan kita terarah.
  2. Bisa buat jadwal dan target.
  3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 
  4. Agar bukunya selesai. 

Kalau tidak ada outline/daftar isi, sebuah buku akan sulit selesai. Biasanya hal ini sering diabaikan,  tidak membuat outline langsung menulis karena merasa dah tahu mau menulis apa. Akibatnya tulisannya berlarian tak tentu arah dan buku tetap tidak selesai. Alangkah baiknya kalau ada ide yang difokuskan dengan membuat online. 

Beliau menjelaskan cara membuat outline dengan prinsip dasar 3W dan 1H. Bagaimana Stuktur urutannya, baik mari kita simak penjelasan Pak Akbar:

I. WHY : Mengapa 

 Terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut: 

  1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
  2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
  3. Apa tujuan hidup seseorang?
  4. Mengapa orang harus berubah?
  5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
  6. Apa saja yang harus diubah?

II. WHAT : Apa

       Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

  1. Apa itu sukses?
  2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
  3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
  4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan. 

III. HOW: Bagaimana

       Konsep dasar ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action dalam mengembangkan daftar Isi/outline. Penjabaran tentang kata HOW adalah:

  1. Bagaimana bermimpi besar.
  2. Bagaimana membuat rencana (action plan).
  3. Bagaimana berani memulai.
  4. Menjadi kreatif.
  5. Membangun momentum berubah.
  6. Kapan harus memulai?
  • BUKU NON FIKSI

      Beliau menjelaskan tentang cara mengembangkan daftar isi/outline jenis buku non fiksi dengan menerapkan konsep dasar 5W dan 1H, yaitu:

  1. WHAT. Terkait mengenai pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. 
  2. WHY.   Berisi tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, apa tujuannya dan amanatnya.
  3. HOW.   Berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. 
  4. WHERE dan WHEN bisa tidak digunakan. 

  • BUKU FIKSI

      Berbeda dengan outline buku non fiksi, konsep dasar yang digunakan adalah:

  1. Who atau Siapa 〰Tentang siapa saja tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.      
  2. Karakter             〰Menggambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. 
  3. Plot/Alur Cerita 〰Menggambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Dari potongan cerita dan letak cerita emosionalnya.
  4. Ending cerita      〰happy ending, sad ending, dan sebagainya.

Dari ketiga konsep Why, What dan How itulah yang akhirnya menjadi dasar outline pembuatan buku-buku beliau yang saat ini sangat populer. Buku-buku tersebut diantaranya berjudul:

                       

J= JADWAL

Langkah ketiga dalah membuat jadwal penulisan. Fungsi membuat jadwal adalah untuk memudahkan untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita. Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, segera memulai untuk membuat jadwal secara riil. Misalnya  1 tulisan jadwalnya seminggu harus selesai, dan dari 30 tulisan tersebut tentukan jadwal kapan akan selesai. 

Cara Membuat Jadwal:

  1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan.
  2. Isi Nomer 
  3. Isi Judul Artikel
  4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
  5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini. 
  6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN. Antara MAU dengan MAMPU. Menurut pengalaman beliau saat  berinteraksi dengan banyak penulis, masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, maka tulisannya akan cepat selesai walaupun kemampuannya hanya biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau bermalas-malasan walaupun kualitas tulisannya baik maka akan sulit untuk cepat selesai. Terkadang sukses itu memang harus dipaksa. Kalau kita tidak pernah memaksa diri kita, rasanya sulit kita akan berhasil. Kuncinya hanya satu yaitu paksa diri untuk menulis

T=TULIS. 

Berikutnya adalah menulis sesuai outline dan jadwalnya. Didalam menulis, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan tersebut akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna. Dan tentukan siapa pembaca kita, dan konsisten menulis dengan gaya mereka. 

R=REVISI. 

Langkah selanjutnya adalah merevisi tulisan jika semua draft tulisan sudah selesai. Jangan hanya terpaku pada satu judul tulisan sampai sempurna. Ada beberapa tahapan dalam merevisi buku dengan baik:

  1. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
  2. Tahap kedua adalah merevisi. Hal-hal yang direvisi adalah sebagai berikut:

a. Data dan informasi yang kurang. 
b. Tata Bahasa
c. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 
d. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik. 

P= PENERBIT 

Langkah terakhir adalah mengirimkan tulisan ke penerbit. Terserah kepada penerbit siapa dan dimana kita mau menerbitkan buku, yang penting kunci utamanya adalah rasa percaya diri. Hal-hal yang menjadi pertimbangan penerbit ketika menerima tulisan kita adalah:

  1. Bukunya laku atau tidak, hal itu menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku yang kita tulis, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis, harusnya juga  memahami buku tersebut nanti siapa yang akan membeli, dan kira-kira siapa yang akan membacanya. 
  2. Bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Sebagai penulis buku harus mengetahui kelebihan buku milik kita dibandingkan dengan buku sejenis.
  3. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membantu memasarkan buku. Misalnya lewat iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi buku, dan sebagainya.

Tak terasa sudah lebih dua jam saya mengikuti kulwap tentang pengalaman Pak Akbar dalam menerbitkan buku. Sampailah kita di penghujung pertemuan belajar menulis. Beliau menutup acara pertemuan dengan memberikan banyak pesan dan tips untuk kita para pejuang resume agar bisa menjadi penulis sukses. Menurut beliau:

  • Menulis adalah tentang membuat hidup kita lebih hidup. Menulis adalah tentang bagaimana membangunkan semua potensi dalam diri secara maksimal.
  • Niatkan dan bangun komitmen bahwa kita akan memulai menulis. Agar diri kita lebih bermanfaat bagi diri kita, keluarga, anak didik, dan masyarakat secara luas. 
  • Tantangan terbesar itu dari diri kita sendiri. Semakin kita bisa mengalahkan diri kita, semakin cepat kita bisa menulis. 
  • Hilangkan semua kekhawatiran karena biasanya ada dalam pikiran. Kalau kita sudah melangkah, semua ketakutan dan kekhawatiran itu akan hilang. 
  • Kembali kepada niat diri sendiri. Apakah kita ingin membuat perubahan dalam hidup kita atau kita membiarkan waktu terus berjalan dan mengalahkan kita.
  • Tidak hanya membaca kesuksesan orang lain, tetapi saatnya menuliskan sejarah kesuksesan kita sendiri. 

Mari melangkah, menulislah sekarang juga dan lihatlah apa yang terjadi!


Komentar

  1. siip sangat inspiratif, lanjut semangat mbak

    BalasHapus
  2. "Wah.. saya terkejut dan hampir terjatuh dari tempat tidur saking senangnya."

    OK deh. Videonya nggak bisa dibuka sih? Laptop saya aja kali yang nggak mendukung.
    Semoga kabar ini nggak mengejutkan karena kalau penulis terkejut bisa terjatuh dari tempat tidur. ya kalau lagi baring. kalau lagi yang lain...? Ha ha

    BalasHapus
  3. mantul resumenya mb yanti...tertata dengan baik. keren ........

    BalasHapus
  4. Mantap banget ya pak Akbar sesuai dengan namanya

    BalasHapus
  5. Resumenya bagus.
    Mantaap dan memotivasi ...

    BalasHapus
  6. Resumenya bagus.
    Mantaap dan memotivasi ...

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas semua pujian dan sarannya

    BalasHapus
  8. Terimakasih atas semua pujian dan sarannya

    BalasHapus
  9. Kereeeen Bu Yanti, mantul bangeeet...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya (Adaptasi). IPA Kelas 6 Semester 1

Menulis Dengan Cinta Alpiyanto