Dedi Dwitagama, Pendidik Multitalenta
Berseliweran di berbagai program
televisi, sosoknya begitu mudah dikenali saat melihat fotonya pertama kali di
kelas online ke-17 grup belajar menulis gelombang 15. Narasumber yang di
hadirkan oleh Om Jay dan PGRI tersebut bernama Dedi Dwitagama.
Memiliki begitu banyak talenta membuatnya terkenal sebagai seorang Narasumber,
Trainer dan Motivator serta Leadership hebat dalam bidang Pendidikan.
Selanjutnya biar tambah akrab, mari kita intip profilnya dengan melihat tulisannya di blog http://dedidwitagama.wordpress.com dan http://kompasiana.com/dwitagama.
Bagi yang belum begitu mengenalnya, silahkan menyimaknya di http://bit.ly/Profil_Dedi (Maaf alamatnya
linknya saya pendekkan). Pada pertemuan
belajar menulis kali ini beliau berkenan berbagi kisah tentang pengalamannya
menulis di blog.
Media
Dedi Dwitagama
Penggemar jalan-jalan keliling negeri ini
adalah seorang guru matematika di SMKN 50 Jakarta. Dengan
kegemarannya tersebut beliau suka berbagi tentang sesuatu yang menurutnya
bermanfaat buat sesama. Semua kegiatannya selalu didokumentasikan dalam
bebrapa media miliknya (Youtube, Blog, Podcast dan IG). Misalnya untuk
mengetahui setiap aktivitasnya dalam berbagi ilmu http://trainerkita.wordpress.com. Dari
kesukaannya berkeliling negeri menjadikan pak Dedi juga sebagai fotografer
handal yang selalu publish http://fotodedi.wordpress.com. Jika
masih penasaran, silahkan menjadi follower instagramnya http://instagram.com/dwitagama dan bisa subcribe di
channel youtubenya http://youtube.com/dwitagama. Selain itu kita juga bisa ikut menikmati podcastnya yang sudah publish di https://www.listennotes.com/podcasts/negeri-paman-besut-dedi-dwitagama-JVG4U38avHR/ dan https://tirto.id/hikayat-podcast-cufm.
Alasan
Menjadi Blogger
Berawal dari provokasi
dari sang adik yakni Agus Sampurno (Narasumber di kelas online ke-16 grup
belajar menulis), beliau mulai mengenal dan menulis di blog sejak tahun
2005. Dengan blog pertamanya yakni http://dwitagama.blogspot.com telah
dikelolanya dengan baik bersama 10 blog lainnya. Semuanya
mendokumentasikan tentang kegiatan beliau di sekolah, kegiatan jalan-jalan dan
hobby fotografinya. Pada tahun 2007 beliau
mulai merambah ke wordpress dengan alasan bahwa wordpress memiliki pola
yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan lebih user friendly.
Dengan prestasi dan kesibukan yang di jalani tidak lantas
membuatnya puas dan berhenti berkarya. Ada beberapa alasan yang
membuat pak Dedi bertahan selama 15 tahun menggeluti dunia ngeblognya, yakni:
- Beliau merasa mempunyai majalah sendiri yang isinya bisa
dimuat sesuka hatinya
- Bisa
memiliki alat promosi gratis tentang ide-ide, kegiatan-kegiatan, skill,
dan apa saja yang di upload di blog. Sebagai akibatnya beliau menerima banyak
undangan untuk berbagi ke Aceh hingga Papua dan beberapa negara di dunia,
terakhir 2012 ia ke Seoul Korsel, 2019 ke Sumbawa.
- Saat
kehabisan ide untuk menulis beliau jadi blogwalking, melihat-lihat blog
teman, membuatnya membaca informasi-informasi yang memunculkan ide menulis
dan menambah asupan gizi literas
- Secara
sadar menerapkan peribahasa gajah mati meninggalkan gading. Pak Dedi
ingin pergi meninggalkan tulisan yang bisa dilacak di google.
- Beliau ingin mengabarkan berbagai hal baik yang dilihatnya, kebahagiaan yang beliau rasakan agar tersebar ke dunia. Kabaikan & kebahagian makin banyak bertebaran baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Waktu
Untuk Menulis
Pak Dedi tidak membuat jadwal atau aturan
tertentu untuk menulis. Beliau memiliki kebiasaan menulis bisa kapan saja.
Kesempatan sekecil apapun beliau manfaatkan untuk selalu menulis. Saat
istirahat, usai upacara,sebelum jam mengajar, saat istirahat antar jam
mengajar, sebelum pulang sekolah, saat menunggu anak pulang sekolah, menunggu
istri belanja, menunggu rapat di mulai, saat pembicara rapat sudah dimengerti
intinya, beliau gunakan untuk menulis agar tak mengantuk. Ditambah lagi dengan
adanya aplikasi android semakin memudahkannya untuk menulis.
Dengan pemanfaatn waktu yang dikeloalanya
dengan baik akhirnya membuahkan hasil yang manis. Berdasarkan data statistik
blognya tahun 2020 terlihat dari tulisan yang mengangkat topik "TIPS
MEMPROMOSIKAN SEKOLAH DI ERA DIGITAL pada tahun 2017, ternyata melejit tinggi
dan menjadi paling hits sejak tahun 2018. Pengalaman untuk kita bersama sebagai
penulis pemula, saat mengalami blank sindrom atau kemacetan menuangkan ide
dalam tulisan, beliau menyarankan untuk terus menulis, menulis apa saja
dan sebisanya walau cuma satu alinea. Begitupun sebaliknya, ketika banyak ide
bermunculan, beliau membuat beberapa tulisan yang penayangannya dijadwal hingga
beberapa bulan ke depan, sehingga saat beliau tidak menulis, tulisan - tulisan
tersebut bisa tayang sendiri sesuai jadwal.
Kiat
Meraih Sukses
Penuh bakat dan begitu terkenal diseluruh pelosok dalam dan luarnegeri sebagai blogger handal, pemateri sukses, dan kedermawannya dalam berbagi ilmu, tidak membuat pak Dedi lantas merasa berbangga diri. Pencapaian banyak prestasi dan job yang diperoleh tidak didapatkan secara instan tetapi berasal dari proses perjuangan, kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi. Menganut pepatah "ALA BIASA KARENA BIASA" begitulah kiatnya dalam meraih sukses. Beberapa kebiasaan karena biasa diterapkan oleh pak Dedi, antara lain:
- Lakukan saja apa yang mau di lakukan,
- Siap
untuk terus belajar
- Membuat
persiapan yang benar-benar siap dan serius
- Menulis
atau berbicara tentang apa/topik yang dikuasai, bukan tentang apa yang
tidak dikuasai
Kesimpulan Sang Multitalent
Akhir dari kegiatan belajar menulis, Pak Dedi memberikan beberapa pesan sebagai kesimpulan dari kelas menulis kali ini. Beliau mengatakan bahwa jika kita menjalaninya dengan serius dan sepenuh hati, maka kita akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga dan itu membuat bahagia tak bertepi. Blog yang kita buat pun demikian jika kita serius dengan rutin membuat tulisan, foto, video atau apa saja, secara serius dan sepenuh hati, maka kita akan menikmati hasil yang tak terduga, karena proses tak mengkhianati hasil. Maka, mulailah berproses menulis tentang apa saja yang ada kita suka, teruslah menulis walau kita tak tahu dibaca orang atau tidak (tapi di blog ada statistik yang bisa membuat kita tahu tulisan yang digemari khalayak). Begitulah kalimat penutup dari seorang multitalenta, Dedi Dwitagama. Layaknya kata mutiara sebagai motivasi diri "Jadilah apa yang kamu inginkan bukan jadi apa yang orang lain inginkan darimu". Semoga bermanfaat. Salam belajar, salam literasi.
Semngat bu,ssya masih banyak ketinggalan nulis nie..
BalasHapusjooos, lanjutkan mbak 👍👍
BalasHapusSangat bermanfaat.
BalasHapusYa betul mb ..sy jg tdk asing dg qajah beliau ternyata biasa melihat .....mantul.resume nya
BalasHapusAyo Terus Menulis (ATM)
BalasHapushttps://penamrbams.id/kalimat-bahagia-mr-bams-71/
Informarif Sekali...
BalasHapusCihuuyyyy
Resume nya sangat 👍👍👍 bagus
BalasHapusPendidik multitalenta. Setuju saya, Bu.
BalasHapusSangat keren
BalasHapus