Social Presence Bukti Hadirnya Bu Muda

Sebetulnya sore hari sudah mengisi daftar hadir untuk pertemuan kelas online ke-13 di grup belajar menulis bareng Om Jay dan PGRI, tetapi ketika kulwap dimulai saya masih ada di rumah tetangga sebelah guna membantu persiapan acara hajatan tahlil kirim doa untuk suaminya yang sudah menghadap Allah 40 hari yang lalu. Acara yang diikuti kurang lebih 300 orang itu membuat saya tidak bisa membawa Handphone. Selain kesibukan yang menguras tenaga juga memang tidak etis bila "bermain" HP di depan orang banyak walau sekedar membuka chat. Meskipun begitu saya tetap bersyukur masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk membuat resume dari kisah narasumber kali ini yang begitu keren karena berhasil menerima tantangan dari Prof. Ekoji untuk menyelesaikan buku selama 1 minggu. Yah, beliau adalah Mudafiatun Isriyah Rosydi. Biasa dipanggil dengan sapaan Bu Iez telah berhasil menerbitkan bukunya yang berjudul Implementasi Social presence dalam Bimbingan Online bersama Prof. Ekoji.

DR (C) MUDAFIATUN ISRIYAH, M.Pd




Melirik sebentar biodatanya, lagi-lagi membuat saya takjub, duhaii betapa pengalaman karir dan menulisnya sungguh fantastis. Lahir di Lumajang, 21 April 1969, berasal dari keluarga religius dengan latar belakang kehidupan pesantren di Pondok pesantren al-Asy’ary Wonorejo dibawah naungan Pondok Pesentren Syarifuddin Wonorejo Lumajang. Selain sekolah di madrasah juga dibesarkan di keluarga yang kental dengan ilmu agama tidak membuatnya berhenti untuk mencari pendidikan di sekolah umum. Mengawali pendidikan dasarnya di SDN Wonorejo Ikemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Lumajang, selanjutnya di SMA Negeri 1 Tempeh Lumajang. Lulus SMA, masuk kuliah Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Malang mengambil program studi (S1) Pendidikan Agama. Lulus kuliah mengabdikan ilmunya dengan mengajar di yayasan sendiri sekaligus membina lembaga TK PGRI Tempeh. Beliau juga pernah menjadi guru BK  di SMKN Tempeh yang kemudian memutuskan kuliah lagi S1 BK di IKIP PGRI Jember. Selanjutnya menempuh studi S2 di Prodi PAUD UNESA Surabaya tahun 2014 yang akhirnya diangkat menjadi dosen di IKIP PGRI Jember. Perjalanannya menjadi dosen mendapatkan beasiswa BPPDN S3 dan diterima di Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang Prodi Bimbingan dan Konseling. Sebentar lagi beliau bergelar doktor. Very amazing..

Prestasi yang pernah di raih 

  1. Juara 1 LombaBuku Cerita Bergambar Kab. Lumajang tahun 2004
  2. Juara 4 Lomba Buku Cerita Bergambar Jatim tahun 2004
  3.  Juara 1 Lomba Cipta Lagu Anak Kab. Lumajang tahun 2005
  4. 10 besar Lomba Cipta Lagu Anak Jawa Timur 2005
  5. Juara 1 lomba Cipta Tari Tradisional: Tari Glethak Kab. Lumajang 2006
  6. Juara 1 Lomba APE daur ulang guru beserta komite 2007
  7. Juara 1 Lomba guru berprestasi Kab. Lumajang 2010
  8. Juara 1 Lomba Kepala sekolah berprestasi Kab Lumajang 2011
  9. Penerimaan Penghargaan Gubernur dari prestasi Kepala Berprestasi Jawa Timur 2012
  10. Pemakalah pada beberapa Seminar baik secara Lokal, Nasional, maupun Internasional
Karya Menulis
  1.  (Jurnal Nasional 2014) Pengaruh Pemanfaatan Media Video Pembelajaran Terhadap Perilaku Agresif dan Empati Anak Usia Dini.
  2.  (Jurnal Nasional 2015) Pengembangan Model Buku Cerita Bergambar Untuk Melatih Bahasa Anak Usia Dini (Mendapat dana Hibah DIKTI tahun 2015).
  3. (Buku) Peran Orang Tua dan Guru, Kolaborasi dalam Kegiatan Parenting (2016).
  4.  (Jurnal Nasional 2017) Pengembangan Tari Glethak Untuk Meningkatkan Gerak Non Lokomotor Anak Usia Dini
  5.  (Buku) Antologi Social Presence, Kunci Sukses Distance Learning (2020).
  6.  (Buku) Trik Menulis Dikala Sibuk (2020).
  7. Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online, Dalam Konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal (2020).
  8. (Jurnal Internasional, Scopus Q4) Online Guidance Study On The Enhancement Of Completeness In Completing The Final Duties Of Distance Students (2020)
Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online

Topik Pilihan

Perkenalan dengan bu Iez yang di grup belajar menulis ini lebih akrab disapa bu Muda menjelaskan tentang pengalamannya menulis bersama Prof. Ekoji yang baginya begitu cetar. Begitu tantangan diterima oleh beliau, malam itu juga dari topik yang dipilih telah menjadi judul buku beserta kerangka tulisan yang sudah jadi dan selama 7 hari siap menjadi buku yang berkualitas.  Bukunya membahas mengenai topik Konsep dan Model Bimbilon (Bimbingan Onlineyang bermakna Social Presence, buku tersebut adalah edisi kedua tentang topik social presence yang memaparkan bagaimana refleksi Social Presence pada ranah Bimbingan Konseling dalam konteks perspektif komunikasi personal, interpersonal dan impersonal. Ketika dalam pembuatan buku edisi kedua menjadi lebih menarik karena bu Muda banyak menimba ilmu dari Prof. Ekoji bagaimana menemukan secara singkat menulis buku. Menurut beliau bahwa pengalaman menulis bersama Prof. Ekoji sangat unik dan menarik, menemukan satu ide kemudian dikembangkan menjadi ide yang reflektif dengan bahan ajar maka jadilah sebuah buku impian. Dari penuturannya, Prof Ekoji memiliki pedoman 5W+1 H maka terangkai buku edisi kedua menjadi buku yang sempurna dengan judul Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online, dalam Konteks Perpektif Komunikatif Personal, Interpersonal, dan Impersonal

Social Presence

Sebelumnya bu Muda mempersilahkan terlebih dahulu kepada kita untuk menyimak materi di channel youtubenya  https://studio.youtube.com/video/eya243032lI/edit/basic dan home pagenya di http://www.ieiez.club/?m=1;. Dari video tersebut menjelaskan bahwa Social Presence mewakili kehadiran kita, ada komunikasi untuk mengetahui kalau kita hadir, ada dengan tegas dan nyata, tidak remang-remang. Social Presence sangat di butuhkan saat kita ada dunia maya karena bisa menunjukan kehadiran kita di dunia maya, misalnya menyapa dan memberi salam dalam interaksi diskusi

Materi social presence sebagai bahan untuk membuat pembelajaran secara virtual dari guru ke siswa, antara lain untuk mengenalkan tekhnologi dalam mengajar, berkenalan lewat mp4, penyampaian materi dan PPT lewat video maupun youtube. Pendekatan secara psikologis amat penting, siswa tidak hanya disuruh saja tetapi lewat materi guru bisa merasa ada, merasa dekat sehinga siswa tidak enggan atau tidak bosan dengan gaya  belajar secara virtual. Itulah sejatinya dari Social Presence bisa menggugah antar siswa. Guru dengan siswa, guru dengan orang tua, dilakukan pendekatan dengan cara memahami social presence.

Manfaat social presence adalah ketika tercipta interaksi maka muncullah sebuah komunikasi. Dalam komunikasi tersebut ada sikap-sikap yang baik buruk nantinya akan menentukan sikap dan perilaku siswa, sehingga muncul nilai ikatan hubungan timbal balik dan tujuannya adalah meningkatkan pemahaman apa yang akan disampaikan pada siswa. Kemudian siswa akan memahami apa yang harus dikerjakan, sehingga antara guru dan siswa saling mengetahui dan memahami maka tercapailah ketuntasan kompetensi atau ketuntasan belajar.

Bahasa social presence yang digunakan adalah bahasa maya, sehingga apa yang dilakukan harus dengan bahasa maya dan menyampaikan informasipun secara maya. Dalam social presence ada alat atau media sebagai alat interaksi misalnya dengan emoticon sehingga kalau kesulitan dalam komunikasi  maka denga emoticon bisa menjawab maksud kita saat menyampaikan informasi. Dalam pendekatan dengan siswa saat belajar virtual, guru harus banyak melakukan inovasi. Memang social presence sangat dibutuhkan oleh kita semua guru dan siswa, namun masih belum terbiasa karena memang baru ditemukan pengembangannya di kelas online.


Social Presence mengandung 4 unsur, yaitu

  • Unsur sikap dan tata nilai
  • Unsur kemampuan implementasi
  • Unsur penguasaan materi
  • Unsur evaluasi dan reflektif

4 unsur tersebut sangat dibutuhkan kehadirannya saat mengajar di kelas. Capaian pembelajaran yang dipaparkan di dalamnya mengandung makna kehadiran sosial atau social presence siswa sekaligus refleksi sebagai wujud dari komitmen melaksanakan apa yang sudah diprogram baik oleh guru maupun dari siswa sendiri. Semua ini terasa hadir saat kita belajar social presence,dalam mengerjaan tugas dari guru sehingga siswa tidak merasa tertekan, bosan, jenuh dan lain-lain. 

Bimbingan Online

Bimbingan Online tidak harus menunggu saat siswa memiliki masalah, karena sistem informasi bimbingan online merupakan produk yang utilitas dan efisiensinya bisa dipergunakan bagi siswa setiap saat fungsinya menyokong diberikannya layanan proses bimbingan dan penyebaran informasi yang sangat dibutuhkan oleh siswa.

Bimbingan online secara profesional akan menjadikan suatu kesatuan yang terintegrasi dalam bimbingan online dengan perkembangan kognitif siswa sehingga siswa yang sering tersentuh melalui bimbingan maka dia akan berkembang sosial kognitifnya, dalam teori dikenal dengan istilah kognitif bihavioral, jadi perilaku siswa akan menjadi individu yang mampu mandiri, belajar sendiri tanpa ada paksaan dari manapun atau belajar tanpa disuruh.

Fungsi Bimbingan Online dalam Sosial Presence

  1. Membantu siswa belajar mandiri.
  2. Mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan potensi yg dimiliki.
  3. Mengintegrasikan pembelajaran online dan belajar tatap muka dlm pelaksanaan di kelas (bisa dg ZoomGoogle meet dll).
  4. Memberikan wawasan kedalaman materi ttg Social Presence dg mempertimbangkan situasi kondisi pembelajaran konkrit.
  5. Membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pd proses pendidikan selama belajar.
  6. Membantu motivasi pd proses pelaksanaan implementasi bahan ajar pd siswa di lapangan dll
Kiat Bu Muda

Pertama, kiat dalam menulis. Menurutnya menulis itu sangat mengasyikkan dan berkat magnet besar dari Omjay yang membahana, membuat beliau rajin menulis di blog. Tiada hari tanpa menulis, sehingga pada saat ada tantangan menulis dengan Prof. Ekoji, tinggal memilih tulisan-tulisan yang ada di blogger, mengambil ide dari sana maka akan menjadi ide cerdas untuk mulai merancang tulisan. Selain itu menulis berkaitan erat dengan membaca. Bacalah buku yang sesuai dengan apa yang saat ini dibutuhkan. Misalnya ingin menulis sikap-sikap sosial yang terjadi di dunia maya maka bisa kita baca referensinya di google. Kemudian rangkaikan kata dengan ide saat menulis, .Tuliskan segera di blogger, maka akan selesai satu ide tulisan.

Kedua, kiat menghadapi antusisme kehadiran siswa di dunia maya.  Beliau menjelaskan bahwa seorang harus memahami perbedaan antara belajar secara tatap muka dengan virtual, mereka butuh layanan secara online, mereka butuh adanya interaksi pada saat komunikasi mereka. Dengan melakukan bimbingan online maka akan ditemukan kuncinya bahwa kesulitan umum membutuhkan bimbingan melalui beberapa tahapan yaitu melakukan join together, motivating, building commitmens to implement, observing dan evaluation.

Kesimpulan Social Presence

Sebelum menutup pertemuan, bu Muda memberi kesimpulan tentang materi yang disampaikan mengenai Social Presence dalam Bimbingan Online, yaitu:

  1. Kebutuhan akan social presence di dunia belajar virtual akan menjadikan interaksi komunikasi yang lebih positif. Adanya motivasi social presence maka akan mendorong pencapaian dan tujuan pembelajaran dengan tuntas.
  2. Keberhasilan siswa dalam belajar online banyak ditentukan oleh seberapa jauh siswa untuk mencapai keberhasilan tersebut.
  3. Usaha belajar dengan waktu yang dihabiskan.
  4. Dan intensitas keterlibatan dlm kegiatan belajar tersebut.
  5. Fungsi Social presence sangat mendominasi saat  belajar online

Jangan berhenti untuk mendapatkan ilmu. Seperti kata Ali bin Abi Thalib "Ikatlah ilmu dengan menulis". Maka menulislah tuk meraih ilmu baru!.


Komentar

  1. wadauh aq semakin tertinggal nih sudah sampao resune ke-13, sementara aq masih tertegun di resume ke-10, lanjut hebat๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  2. Gaya penuturan pada resume kali ini, SAYA SUKA. Bagus, Bu.

    BalasHapus
  3. Sudah baca Semakin.mencair pikiran yg beku ttg sosial presence

    BalasHapus
  4. Cihuyyyy Ibu Yanti....
    Rapih banget resumenya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya (Adaptasi). IPA Kelas 6 Semester 1

Menulis Dengan Cinta Alpiyanto