Pengalaman Sebagai inspirasi Berharga Eva

Bertutur sapa halus dengan penuh kelembutan melalui sederet tulisan dan pesan suara (voice note) pada kuliah whatsapp (kulwap) malam berasal dari milik seorang wanita cantik yang mengisahkan tentang pengalamannya menulis dan menerbitkan buku di Penerbit mayor. Setiap individu memliki keunikan bakat dan potensi yang tidak bisa sama satu sama lainnya. Misalnya kemampuan dalam menulis, tidak semua individu bisa memilikinya. Meskipun sejak lahir memiliki potensi bisa menulis, jika tiada tersalurkan maka tidak akan berati apa-apa tanpa adanya interaksi literasi dan pengalaman yang memadai. Namun melalui pengalaman belajar dan wadah yang tepat maka minat dan bakat tersebut akan terasah sehingga berkembang nyata dan bisa dikenal melaui jejak tulisan yang akan dikenang sepanjang masa. Bahwa mereka yang fokus dan bersungguh-sungguh maka akan lulus dan berhasil mewujudkan impiannya. Bukti dan kisah nyata tersebut dialami oleh Eva Hariyati Israel, S.Kom. Seorang narasumber handal dalam dunia pendidikan dan literasi yang akrab dipanggil dengan nama bu Eva. Beliau akan berbagi pengalaman sebagai inspirasinya dalam menulis melalui kelas online ke-19 grup belajar menulis gelombang 15 bersama om Jay dan PGRI.

Eva Hariyati Israel, S.Kom adalah Guru TIK di SMA 1 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Beliau sebagai instruktur kurikulum 2013 tingkat SMA provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sahabat Rumah Belajar. Sebagai peserta Pembatik Level 4 dan mendapat penghargaan sebagai terbaik 2 Pembatik Level 4 (Berbagi) tahun 2019. Sekarang menjadi calon pendamping guru penggerak angkatan 1 tahun 2020.

Pengalaman Yang Menginspirasi Eva

Beliau merasa bersyukur bisa bergabung sebagai peserta belajar menulis di grup WA gelombang 7, grup belajar menulis bersama Om Jay dan kawan kawan yang memeberikan ruang dan menjadi wadah baginya untuk menggali potensi dan mengembangkan minat dan belajar dari banyak pakar ahli yang ada dalam Grup tersebut. Setiap proses pun diikutinya,  belajar tahap demi tahap, mengeksploasi dan elaborasi konsep dari setiap Narasumber yang dihadirkan hingga akhirnya beliau dapat mewujudkannya menjadi sebuah aksi nyata menulis dan berhasil menerbitkan buku di Penerbit mayor. Bukunya berjudul Kelas Maya Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah Belajar

Pengalaman adalah Inspirasi menulisnya. Banyak pengalaman yang telah beliau lalui dan hal itu menjadi ide bagi beliau untuk menulis buku. Pengalaman-pengalaman tersebut telah menginspirasinya untuk mengasah kemampuan menulisnya di Penerbit Mayor. Pengalaman sebagai sahabat rumah belajar memberinya inspirasi untuk menulis tentang Kelas Maya Rumah Belajar. Selang 7 bulan, Buku berikutnya berjudul Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif juga terinspirasi dari pengalamannya menjadi instruktur 2013. Sebagai calon pendamping guru penggerak angkatan pertama dan setelah mengikuti bimtek pendampingan selama  9 hari , beliau terinspirasi kembali untuk menulis buku ketiganya yang berjudul Belajar Merdeka,Merdeka Belajar.

Menulis dan Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor.

❤ Menerima Tantangan

Kegiatanya dimulai pada buan Maret saat menimba ilmu dan mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan dalam forum belajar menulis gelombang 7 bertepatan dengan pandemik Covid-19, dimana kebingungan melanda setiap orang terutama pendidik  karena mendadak harus  PJJ. namun pandemi membawa berkah baginya karena bisa meningkatkan kompetensi menulis setelah bergabung digrup menulis Om jay. Setipa hari, beliau dan para peserta lainnya berlatih menulis 3 paragraf pertama dari ide ide yang di lemparkan oleh om jay. Awalnya beliau berpikir, kenapa om jay mengajak menulis dengan tema tema seperti kucing, siomay, anak bayi, dan apa saja yang dilemparkan oleh omjay ke grup diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf. Dari hari demi hari makin bertambah pengalaman, hadirnya narasumber-narasumber yang luar biasa menginspirasi membuat semangat untuk menulis semakin besar, dari yang hanya menulis minimal 3 paragraf, pentigraf, hingga menuangkan resume materi dalam tulisan di blog, setiap peserta wajib membuat resume dan memposting diblog.Pengalaman yang luar biasa menghantarkan saya bisa melahirkan sebuah buku pertama.

Sampai pada suatu malam, beliau dan teman-temannya menerima materi tips menulis dari Prof Eko. Setelah materi berakhir Prof Eko mengajak berkolaborasi sekaligus menantang untuk menulis buku dalam 1 minggu. Terbersit keraguan dan muncul perasaan tidak percaya diri menghinggapinya, mampukah dirinya menyelesaikan tantangan tersebut? begitu kira-kira pertanyaan yang mengganggu benaknya. Sampai keesokan harinya, Om jay melemparkan sederet tema yang ditawarkan oleh Prof.Eko dan meminta kesediaan siapa saja yang bersedia menjawab tantangan tersebut. Semua tema yang ditawarkan berisi mengenai IT. Meskipun bu Eva adalah seorang guru TIK namun beliau merasa belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep konsep tema yang ditawarkan oleh Prof.Eko. Tetapi untuk membuktikan kemampuan menulisnya, beliau memberanikan diri menuliskan nama dan nomer Hpnya untuk digabungkan dalam grup menulis bersama Prof.Eko. Dan bergabunglah beliau dengan 20 orang lainnya dalam grup tersebut.

❤ Pertualangan Dimulai

Hari pertama, beliau menyodorkan main map tentang buku yang akan ditulisnya. Mainmap itu didapatkannya dari belajar menulis bersama narasumber Akbar Zainudin Penulis buku Man Jadda Wa Jadda. Mainmap tersebut dituangkan kedalam outline yang hari itu juga disetujui oleh Prof Eko. Bu Eva mulai membuka sejumlah referensi yang salah satu bukunya di beli dari bapak Akbar Zainuddin tentang UKTUB panduan lengkap menulis buku dalam 180 hari dan referensi buku yang ditulis Om Jay. Tahap pertama beliau belajar membuat daftar isi yang dikembangkan dari main map.

Hari Kedua, Beliau telah berhasil menyerahkan outline (daftar isi) buku kepada Prof Eko dan diterima dengan baik. Prof. Eko membuatkan cover untuk bukunya nanti. Bisa di bayangkan, betapa senangnya hati bu Eva melihat cover tersebut, seakan bukunya sudah selesai dan berhasil terbit.

Hari Ketiga, Keempat, dan Kelima, Beliau melewatinya dengan penuh keseriusan dan tetap FOKUS. Tanpa buang buang waktu dan seperti berada dalam kegilaan menulis hingga sudah mau tidur, otaknya masih berfokus. Seminggu benar –benar pikiran , hati dan raganya menjadi satu seiring sejalan. Tak ada lagi yang diingat hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. Beliau selau berdoa semoga diberi kemudahan dan kesehatan dariNya.

❤ Hasil Nyata 

Ternyata bu Eva bisa membuktikan bahwa beliau bisa menulis buku dalam satu minggu. Dari 21 peserta yang tergabung hanya 11 orang yang berhasil menjawab tantangan. Proses editing berlangsung 2 minggu dan siap disetorkan ke Prof. Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit. Selang 2 minggu kemudian, tepatnya 23 Mei 2020, tibalah waktunya untuk beliau dan 10 orang lainnya mendengarkan hasil evaluasi dan pengumuman tulisan siapa saja yang lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi.  9 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof.Eko berhasil diterima tanpa revisi dan salah satunya adalah buku milik beliau. Luar biasa, kepuasan bathin yang tak ternilai harganya dirasakan oleh Bu Eva saat bukunya berhasil terbit.

Setelah buku selesai ditulis, Prof.Eko meminta harus ada lampiran 2 atau 3 pengantar atau testimoni dari orang-orang yang dianggap penting. Beliau memilih Om Jay untuk memberikan pengantar  disetiap bukunya. Karena menurut bu Eva bahwa Om Jay sudah banyak menginspirasi dan memotivasinya dalam menulis. Beberapa temannya juga dengan senang hati memberikan testimoni dan sekapur sirih untuk bukunya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkannya mendapatkan kata pengantar dalam buku pertamanya dari bapak Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Saat buku kelas Maya  diposting di FB, tidak disangka berbagai apresiasi dan doa tulus dari teman teman dan sahabat menjadi semangat yang semakin menggerakkan dirinya. Termasuk Bapak Gogot juga memberikan apresiasi itu melalui inbox. Betapa senangmya bu Eva, bahwa seorang guru yang baru belajar, guru yang masih sangat minim pengalaman ternyata bisa berkolaborasi dengan seorang Profesor dan mendapatkan apresiasi dan kata pengantar dari orang-orang yang luar biasa.

Tentang Buku Kelas Maya

Berawal dari filosofinya dan berakhir pada seninya begitulah yang beliau tulis untuk mengikat idenya dalam buku Kelas Maya sehingga tersaji dalam 5 bab besar. Dengan bahasa yang sederhana dan contoh implementasi membuat buku tersebut akan membersamai untuk bisa mengaplikasikan membangun ekosistem E-learning dengan memanfaatkan LMS Kelas Maya di Portal Rumah Belajar. Beliau menulis semuanya berdasarkan pengalaman dan praktik saat menggunakannya. Menurut beliau yang terberat dalam menyelesaikan buku berada di Bab 5. Karena membutuhkan integrasi dengan kurikulum di sekolahnya sehingga membuatnya harus berpikir aktif dan menggali sebanyak banyaknya literasi dan konsep yang sesuai dengan kurikum yang harus dipadukan baik dengan praktik maupun pengalaman ketika beliau menggunakan kelas maya. Butuh 3 hari bagi beliau untuk fokus menyelesaikan Bab 5. Beliau juga menyertakan contoh RPP 1 yangg terintegrasi dengan kelas Maya hingga ke penilaian. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai buku kelas maya, bu Eva mempersilahkan kepada kami untuk mengunjungi Ekoji Channel Akademi https://bit.ly/PESANBUKU-EKOJI.

Motivasi Dalam Menulis

  1. Ketika kita menulis dengan niat berbagi maka akan ada jalan dimana Allah akan membukakan jalan dan mempertemukan kita dengan orang orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Semakin dibagi maka akan semakin tak terbatas. 
  2. Hilangkan keraguan yang ada, hargai potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya masing masing. Yakinkan dalam diri bahwa batu hambatan yang ada dalam diri harus bisa kita pecahkan.
  3. Meniru dari kalimat Prof. Eko, bahwa cita-cita harus dikejar seperti laskar pelangi.

Menggali Potensi Diri Melalui Media

Ketika mengalami kemacetan dalam menulis, dengan banyak literasi maka akan memudahkan kita untuk menggali referensi tentang apa yang akan kita tulis. Begitu pula yang dilakukan oleh bu Eva. Beliau banyak membaca tulisan orang lain baik diblog, diweb, maupun di youtube. Bahkan jalan jalan ke toko buku juga salah satu caranya menemukan ide ide baru. Dan beberapa ide ide yang beliau peroleh juga dari blog grup belajar menulis. Pemanfaatan blog dalam pembelajaran beliau angkat dalam bukunya, sebagai referensi bagi guru bagaimana menjalankan literasi yangg menyenangkan bagi siswa agar terbangun kecintaanya untuk menulis. Media-media pembelajaran dan model model pembelajaran yang relevan juga beliau ulas dalam buku tersebut.

Penyemangat Yang Menginspirasi

Dua kata sebagai pelecut semangat menulisnya yaitu "JAGA SEMANGAT". Beliau beralasan bahwa kekuatan semangat itulah nanti yang akan menggerakkan kita , membuat kita bisa mengolah pikir, rasa ,karsa dan raga menjadi tenaga yang akan menggerakan dari dalam untuk kita bisa berada dalam kegilaan menulis. Ketika semangat itu menyala dengan baik maka semua halangan rintangan juga akan terlewati dengan baik. Selalu yakin bahwa Allah melihat kesungguhan kita dan dengan ihtiar memulai menulis maka Allah akan buka simpul-simpul ide dalam diri kita. Ikuti saja alurnya dengan baik,  biarkan dia larut dalam kegilaan menulis dan jangan dibendung. Niatkan semuanya untuk berbagi maka kita akan kaya dengan banyak ide. Jadikan Allah sebagai satu-satunya penolong, jaga semangat, maka target menulis 1 buku akan terwujud. Move ...bergeraklah menulis...akan kita buktikan pergerakan itu mengantarkanmu pada Tujuan. Yakinkan diri dan buktikan bahwa kita BISAAAA. 



Komentar

  1. Struktur tulisannya keren bu...luar biasa saya terinspirasi😍...sukses selalu ya bu...

    BalasHapus
  2. Nah ini, saya baca sampai tuntas. Bagus banget. Menulis ketika hati tenang, riang,tulisan pun enak dinimati.

    BalasHapus
  3. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  4. Hallo salam kenal, tulisan yang sangat rapi, Indikator literasi yang stabil. Senang berkenalan dengan guru hebat seperti ini.

    Setuju menulis harus konsisten. Supaya konsisten semangat pun harus dijaga. Terima kasih banyak sudah berbagi inspirasi. Luar biasa, kekuatan dari sebuah kata, jadi kalimat dan paragraf yang padu. Tetap semangat dan teruslah menulsi karena kata yang terucap akan lenyap namun yang tertulis pasti abadi. Salam literasi mari menulis...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya (Adaptasi). IPA Kelas 6 Semester 1

Menulis Dengan Cinta Alpiyanto