Bu Salma Sang Motivator Sejati

"Boleh jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu belum tentu baik menurut Allah, dan boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi itu belum tentu buruk menurut Allah." (Ibnu Syahri Ramadhan)


Berada di tengah orang-orang hebat di grup belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI membuat hati saya merasa begitu kerdil akan ilmu dan pengalaman. Setiap berinteraksi dengan para narasumber yang luar biasa dalam mengikuti kulwap malam membangkitkan prasangka dalam hati. Apakah Allah hanya memilih kepada siapa hambanya untuk menerima takdir baiknya? Mengapa hal itu tidak menimpa pada diri saya? pertanyaan-pertanyaan yang membelit rasa dan angan saat menatap setiap profil dari para narasumber hebat. Dan pertanyaan itupun terjawab setelah mengikuti kelas Online ke-10 dengan pemateri Ibu Salamah,M.Pd. Biasa di sapa dengan bu Salma, seorang guru hebat di SDN 2 Wonosobo, seorang mentor CPNS dan Psikotes serta motivator kondang dari Wonosobo Jawa Tengah. Alhamdulillah seperti mendapat pencerahan melalui kata-kata supportnya membuat saya tersadar bahwa seburuk apapun takdir kita hari ini harus kita sikapi dengan berbaik sangka kepada Allah, yakinlah kita akan dapat memahami setiap pilihan takdir Allah untuk kita.

 

Salam sapa penuh keceriaan dan semangat dari bu Salma mengawali kulwap kali ini, yaitu memberi motivasi kepada kita bagaimana menjadi penulis buku di Penerbit Mayor. Dia tidak suka bercerita tentang sebanyak apa prestasinya, tapi dia lebih suka bercerita bagaimana dia jatuh dan terpuruk hingga dapat memotivasi orang lain. Slide awal berupa tayangan video menampilkan kalimat-kalimatnya yang begitu mengispirasi dan memotivasi "Salam kenal, salam hebat, salam guru milenial dan salam guru hebat Indonesia. Mari belajar giat, belajar sepanjang hayat, bravo!..Are You Ready!". 

Prestasi dan Karya Sang Mentor

Beberapa prestasi yang pernah di raih berkat kerja keras beliau dalam membimbing dan mendongkrak bakat minat siswanya yakni juara2 OSN IPA murid SD tingkat nasional, juara pidato tingkat nasional, juara I Tari tingkat provinsi, membimbing menulis anak SD hingga menerbitkan buku. Selain itu ada juga karya-karya beliau yang didedikasikan sepenuhnya untuk dunia literasi dan pendidikan antara lain, karya inovatif membuat kincir air dari barang bekas dan dilombakan, karya fenomenal musik pembelajaran tentang pahlawan (berkolaborasi dengan mahasiswa UNY jurusan musik untuk membuat musik pembelajaran, juga video pembelajaran lainnya), membuat sendiri alat peraga atau media pembelajaran serta di bidang karya anak, Siswanya mengikuti lomba apoteker cilik tingkat dunia dalam peringatan hari Farmasi Indonesia (googling di AAI atau Asosiasi Apoteker Indonesia).



Pengalaman dalam Menulis

Berawal pada tahun 2011, di kala UKG akan dimulai, beberapa guru yang sudah sepuh mengundang beliau untuk mengajari mereka cara menaklukkan soal-soal uji kompetensi  awal. Semenjak itulah beliau mulai menulis..ya hanya menulis. Beliau hanya menulis karena waktu itu belum mengenal penerbit. Hingga akhirnya munculah ide untuk menerbitkan buku Uji Kompetensi Awal. Ia mulai mencari penerbit. Namun, tidak seperti yang dibayangkan ternyata sangat sulit untuk menemukan penerbit. Di tengah keputusasaannya, tidak sengaja bu Salma melihat di FB ada seorang editor dari penerbit mayor di Indonesia. Beliau pun segera mengirim inbox kepadanya. Bak gayung bersambut editor itu membalas, sejak itulah terjalin komunikasi yang baik dengan sang editor. Dari perkenalan tersebut beliau kemudian menulis buku Uji Kompetensi Awal pada tahun 2011 yang mana hanya buku itu dan beliau sendiri satu-satunya yang menulis. Kala itu, di Wonosobo tidak ada satu pun guru yang menulis. Banyak yang memandang miring terhadap bu Salma karena menganggap bahwa menulis buku tidaklah penting dan tidak layak bagi guru. Namun, justru bukunya laku keras terjual.

Saat UKG mulai diadakan pada tahun 2012. Beliau mulai menulis buku tentang uji kompetensi guru. Sumber materinya berasal dari sebuah ilham atau petunjuk yang datang begitu saja. Beliau menulis dengan memperkirakan sendiri materinya. Bu Salma berfikir mungkin yang ditanyakan adalah seputar pedagogik dan profesionalisme guru. Dia mencari silabus untuk dipelajari sebagai sumber tulisannya dan dari sanalah materi tersebut dikembangkan. Menurutnya, menulis buku uji kompetensi guru itu ternyata sangat sulit. Ia harus mencocokkan silabus, antara KD, indikator, tujuan, dan lain-lain. Buku itu membuatnya menangis terharu bahkan sempat mengalami keterpurukan.

 

Mengapa terpuruk? Alkisah, di sebuah tempat fotocopy beliau mendapati bukunya difotocopy ratusan exemplar oleh sahabat guru di wilayah tempat beliau bekerja. Dari buku itu bu Salma hanya mendapat royalty selama 6 bulan sebesar Rp 750.000. Yang disesali bukan besarnya royalty, tetapi kenapa bukunya difotocopy dan kenapa dilakukan oleh temannya sendiri. Padahal harga buku hanya Rp 55.000. Dia cuma mendapat 10% dari penjualan, dan  dipotong pph 15%. Sangat tidak sebanding. Namun hal itu tidak membuat beliau jatuh terpuruk lebih dalam, justru beliau ingin menggerakkan mental agar orang-orang bisa menghargai karya guru. Saat itu belum ada guru menulis. Belum ada aturan menulis buku untuk naik pangkat dan menganggap untuk apa menulis buku. Bu Salma kemudian mengadukan kejadian tersebut kepada Kepala Dinas dengan membawa bukti bahwa bukunya difotocopy yaitu buku UKA dan UKG yang keduanya diterbitkan oleh Mayor. Saat itu beliau baru 2 tahun menjadi PNS. Dia mendapat apresiasi dari Kepala Dinas bahwa guru-guru muda seharusnya disupport, bukan dijatuhkan karyanya. Beliau tidak mempersoalkan bagaimana penyelesaian selanjutnya dari Kepala Dinas. Namun ada hikmah dibalik musibah, ternyata buku tersebut membawa keberkahan, beliau diundang kemana-mana sebagai nara sumber UKG. Dari buku itu beliau mendapat pundi-pundi uang sebagai narasumber. Beliau semakin mencintai menulis dan mencintai tulisannya. Terutama postingan tulisannya di instastory. Beliau menulis quote yang  setiap harinya selalu dilihat oleh 600-700 orang. Quotenya berisi tentang motivasi, kegalauan, kegundahan dan keterpurukan, bagaimana harus bangkit dan berdiri. Semua berjalan di luar kendali otaknya, di luar ekspektasinya. Beliau mendapatkan itu dari buah kegigihannya bagaimana beliau tidak pernah surut langkah untuk tujuan yang ingin dicapainya.

 

Berkah dari Menulis

 

Keberuntungan pun menghampiri beliau dengan buku fenomenalnya pada tahun 2015. Ketika itu beliau divonis tidak bisa hamil oleh dokter karena menderita suatu penyakit. Tapi beliau tidak percaya. Beliau berusaha bagaimana untuk bisa hamil. Satu-satunya cara adalah dengan bayi tabung tetapi beliau tidak tahu bagaimana mendapatkan biayanya, sementara gajinya waktu itu kurang lebih Rp 2,8 juta dan belum mendapatkan TPG. Alhasil, beliau menulis buku Drilling Psikotest. Buku itu diterbitkan pada bulan Agustus 2015 dan hanya dalam rentang waktu 2 bulan yaitu pada bulan Oktober 2015 buku itu terjual habis 2000 exemplar. Buku itu mendapat predikat buku best seller dan menghasilkan uang yang banyak. Dari royalty bukunya, digunakan untuk mengobati anak bayi tabungnya yang divonis menderita kista di otak. Ratusan juta telah dihabiskan untuk biaya pengobatan dan operasi. Selain itu juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Mengapa bukunya bisa sefenomenal itu? Karena beliau percaya, bahwa Allah yang telah menetapkannya dari keterpurukan. Namun, beliau tetap semangat, tidak marah, tetap baik kepada manusia maupun kepada Allah. Bu Salma sekarang tidak lagi mengajukan proposal ke penerbit, justru penerbit yang menghubunginya. Apapun buku yang diminta oleh penerbit beliau akan berkata siap dan selalu siap untuk menulis.

 

Buku Drilling Psikotest juga memberikan manfaat yang sangat banyak untuk dirinya. Beliau menjadi mentor psikotest. Sore hari, pulang dari mengajar, beliau mengadakan bimbingan psikotest CPNS sampai malam. Selebihnya waktu untuk mengurus keluarga dan lainnya. Pada musim pembukaan CPNS, bu Salma harus kerja keras membuat soal, menetapkan prediksi soal, dll. Pada tahun 2015, banyak orang yang beliau loloskan menjadi CPNS. Hal serupa terjadi di tahun 2018  banyak yang ikut bimbingan psikotest CPNS di tempatnya. Pada tahun 2019,  sebanyak 98% orang yang ikut bimbingannya lolos SKD CPNS, separuh lebih mengikuti SKB dan saat ini ada 25 guru  SD yang siap ikut test SKB.  

 

Setiap buku memiliki cita rasa sendiri. Setiap buku juga punya cerita sendiri. Dari sekian banyak, ada satu buku yang menjadi kebanggaan beliau karena sebagai referensi universitas. Buku Strategi Pembelajaran hasil kolaborasi dan membawanya bisa bersanding dekat dengan seorang profesor,  rektor dan guru besar yaitu Prof. Komaedi. Selain itu ada juga buku CPNS yang kebetulan adalah buku favoritnya  karena menghasilkan uang ratusan juta rupiah baginya. Buku itu baru dirilis pada bulan Juli 2019 dan sudah laku 4650 exemplar lebih dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan. Tak heran, bagi bu Salma menulis buku itu menyenangkan. Selain sebagi eksistensi diri juga bisa menambah pundi-pundi uang.

 

Pada Desember 2018, Bu Salma mendapat penghargaan dari pak Jokowi sebagai pemecah rekor guru penulis nasional. Bu Salma duduk tepat di belakang pak Jokowi. Dan ketika pak Muhajir lewat membawa bukunya, beliau meminta berfoto dengan Menteri Pendidikan itu. Beliau begitu senang melihat bukunya dipegang pak menteri.



Cita-cita dan Harapan

 

Keinginan Bu Salma adalah ingin terus menulis lebih banyak buku sampai akhir hayatnya. Warisan bukunya akan menginspirasi anak-anaknya. Baginya, dunia bisa berubah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Tetapi hanya ada satu yang tidak bisa berubah yaitu diri kita sendiri. Maka dari itu mulailah berkarya untuk diri sendiri dan anak cucu. Penyuka masakan mie dan hobi tidur ini memberi saran bahwa untuk menjadi penulis buku mayor harus selalu berjuang, semangat tetapkan langkah lurus ke jalan, jangan tengok belakang menunduk ke bawah, lurus ke jalan hingga tujuan tercapai. Sedangkan cita citanya yang belum tercapai adalah menulis novel. Beliau berharap novelnya bisa difilmkan. Novel yang akan menceritakan kisah hidup seorang guru berjudul β€˜ME’. Masih tahap penyelesaian, baru selesai 120 halaman dari target 600 halaman.

 

Kalimat Penutup Sang Motivator

 

Jadilah motivator bagi diri sendiri. Motivator terhebat adalah semangat yang berasal dalam diri sendiri. Tetapkan langkah, satukan otak, bulatkan tekad, lurus ke depan, raih semuanya. Kita bisa, kita mampu dan kita akan melewati setiap rintangan dengan mudah. Majulah guruku, majulah Indonesiaku. Bravo!.

 

facebook: Salma Karyodinomo Saimin

Instagram: salma_abimanyu

Channel youtube: channel salamah.







Komentar

  1. Mantap Bu resumenya, semoga kita bisa tertular virus Bravo nya Bu Salma yang luar biasaπŸ™‚πŸ’ͺ

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Terimaksih bu endar..semoga kita bisa jumpa darat

      Hapus
    2. Terimaksih bu endar..semoga kita bisa jumpa darat

      Hapus
    3. Terimaksih bu endar..semoga kita bisa jumpa darat

      Hapus
  3. Mendarat dengan selamat di resume yang sangat lengkap...
    Lanjutkan Ibu Yanti

    BalasHapus
  4. Tulisan yang renyah, mengalir. Mampu bercerita secara detail dengan kalimat yang tidak membosankan.

    BalasHapus
  5. Semangat bu Yanti, Salam literasi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Roma Yang Suka CLBK

Founder Brand Motivator Pendidikan

Pengalaman Sebagai inspirasi Berharga Eva