Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Guru Hebat, Salam Guru Penggerak

Berikut adalah pemahaman saya selama mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 6 pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran. Pada kegiatan koneksi antar materi calon guru penggerak, di modul 3.1.a.8.1 membuat sebuah rangkuman atau jurnal perjalanan dalam mengikuti pendidikan guru penggerak dengan membuat koneksi antar materi dengan materi-materi yang sudah dipelajari sebelumnya mulai dari modul 1.1. Melalui kegiatan ini, saya menggunakan beberapa pertanyaan yang diberikan di LMS sebagai panduan untuk membuat koneksi antar materi sesuai dengan pemahaman saya dari sebuah kalimat yang dikemukakan oleh Bob Talbert :

 TEACHING KIDS TO COUNT IS FINE BUT  TEACHING WHAT COUNTS IS BEST

(BOB TALBERT)

'MENGAJAR ANAK MENGHITUNG ITU BAIK, NAMUN MENGAJARKAN MEREKA APA YANG BERHARGA / UTAMA  ADALAH YANG TERBAIK’

Bagaiman nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Nilai-nilai dalam suatu pengambilan keputusan yang saya pegang yaitu pengembilan keputusan harus bertanggung jawab serta berpihak pada murid. Hal tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan sekolah yaitu terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, tanpa adanya perselisihan

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai pemimpin pembelajaran, maka kita harus dapat menuntun siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodranya sehingga siswa akan mendapatkan kebahgiaan melalui merdeka belajar. Pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus mengutamakan kebutuhan belajar murid, yang dapat dilaksanakan melalui pembelajaran berdiferensiasi

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda

Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimna untuk mengambil sebuah keputusan yang berupa delima etika atau bujukan moral, dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanguung jawab, dan berpihak pada murid. Kutipan tersebut merupakan dilema etika yang dapat diputuskan melalui 9 langkah pengambilan keputusan.

Berikut adalah rangkuman perjalanan saya mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak dalam Koneksi Antar Materi, dengan panduan pertanyaan di modul 3.1.a.8

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Apabila seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus dilema etika, untuk pengambilan keputusannya setidaknya harus berpedoman pada Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendidikan yang disampaikan yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha Menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk di contoh oleh orang lain. Ing Madya Mangunkarso, memberdayakan, meyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara dan sebainya demi memperbaiki kualitas diri mereka. Tut Wuri Handayani, mempengaruhi, memelihara dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif agar orang lain bertumbuh maju.

·  Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan universal yang menjadi barometer dari nilai-nilai kebajikan yang lain yaitu tanggung jawab. Sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Melalui sikap tangung jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya well being dalam ekosistem pendidikan.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.Salah satu tujuan kegiatan coaching yaitu menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh seorang guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal-hal positif yang artinya keputusan-keputusan yang diambil berpihak pada murid. Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem sekolah Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran diri yang baik pasti menunjukan integritas dan kejujuran dalam pengambilan keputusan. Memiliki kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilkau diri secara efekstif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan serta aspirasi. Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda. Kemampuan untuk mengambil plihan-pilahan membangun berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologi diri sendiri, masyarakat dan kelompok. Pada akhirnya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran diri yang baik pasti menunjukan integritas dan kejujuran dalam pengambilan keputusan. Memiliki kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilkau diri secara efekstif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan serta aspirasi. Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda. Kemampuan untuk mengambil plihan-pilahan membangun berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologi diri sendiri, masyarakat dan kelompok. Pada akhirnya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

·    Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

 Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika, nilai-nilai yang dianut sebagai seorang pendidik yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut, maka senuah keputusan yang diambil diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada peserta didik seerta mendorong terwujudnya iklim pendidikan yang baik di sekolah 

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dengan menjalankan prinsip among Ki Hajar Dewantara dan pola pikir inquiry apresiatif diharapkan mampu menjalankan peran-perannya. Menjadi pemimpin pembelajaran juga berarti menjadi pemimpin yang menaruh perhatian penuh pada komponen pembelajaran, seperti pada kurikulum (intra, ekstra dan Ko-kurikuler), proses belajar mengajar, refleksi dan asesmen yang otentik dan efektif, penggembangan guru dll. Guru berperan besar dalam membuat lingkungan yang aman, nyaman menyenangkan namun tetap menantang dan relevan untuk para muridnya. Mereka diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorrientasi pada kepentingan tumbuh kembangnya siswa agar mampu berkembang sesuai dengan kodratnya.

 

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan diantaranya adalah adanya pemikiran dari setiap invidu atau kelompok berseberangan. Dalam sebuah instansi pasti terdapat kelompk yang pro dan kontra terhadap sebuah sistem yang sedang dijalankan oleh pemangku kebijakan di sekolah. Seharunya semua ekosistem yang ada di sekolah saling berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Dalam benturan antar kelompok sangat berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan sekolah yaitu:

1.    Individulawan kelompok (Individual vs Community)

2.    Rasa Keadilanlawan Rasa Kasihan(Justicevs Mercy)

3.    Kebenaranvs Kesetiaan(Truth vs Loyalty)

4.    Jangka Pendek vs Jangka Panjang(Short Term vs Long Term)

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid seperti keputusan bagaimana menyusun strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa tentunya keputusan tersebut berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat kita awali dengan mengetahui kesiapan, minat dan profil pelajar pancasila. Jika kita sudah mengetahui ketiga unsur tersebut selanjutnya kita dapat memutuskan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa, melalui strategi pembelajaran berdiferensiasi konten, proses atau produk.

 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seseorang pemimpin pembelajaran, sudah seharusnya mengambil keputusan yang bijaksana. Pengambilan Keputusan yang bijaksana memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab dan keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid agar kehidupan masa depan murid dapat terpenuhi dengan baik


  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Berdasarkan keterkaitanya dengan modul-modul sebelumnya dan pembelajaran yang ada pada modul 3.1 ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan kita haruslah mendasar pada 3 unsur yaitu nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin setidaknya harus berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara dengan pratap Trilokanya, berlandanskan nilai dan guru penggeak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi serta sosial emosional, serta memiliki keterampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah--langkah pengambilan keputusan

 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya terhadap materi tentang konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini yaitu Penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan delima etika atau bujukan moral. Sebuah kasus dikatakan dimela etika jika benar lawan benarsedangkan bukukan moral jika salah lawan salah. Hal-hal diluar dugaan saya jika sebuah kasus sudah dipahami sebagai pelanggaran hukum maka langkah-langkah pengambilan keputusan tidaklah perlu dilanjutkan karena melewati uji legal (hukum) yang menyatakan kasus tersebut adalah benar lawan salah (bujukan moral)

 

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, Saat itu dilema etika yang saya alami berdasarkan paradigma individu lawan kelompok (Individu vs community). Saat itu saya hanya mengandalkan keputusan hasil akhir yang sekiranya tidak merugikan kedua belah pihak. Setelah saya mempelajari modul ini, ternyata sebuah kasus delima etika perlu diselesaikan dengan langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, agar apa yang diputuskan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik

 

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini dalam mengambil keputusan kita sebagai seorang guru tidak serta merta otoriter atau pandangan bahwa kita dapat mengontrol siswa secara penuh. Tetapi, keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan, tanggungjawab dan berpihak pada murid. Keputusan yang diambil dapat melalui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.


  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini sebagai seorang pemimpin, dimana sebuah keputusan yang diambil harus berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang ada dapat dipertanggungjawabkan dan tidak salah atau bahkan merugikan salah satu pihak, yang justru akan menimbulkan kekacauan. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan keputusan yang diambil adalah langkah paling bijaksana dan yang terbaik.

 

Selamat Membaca, Semoga Menginspirasi!

 

Wassalamu”alaikum Wr.Wb.

Komentar

  1. Sangat bagus, alhamdulillah setelah membaca hasil karya ini, saya jadi semakin mendapat tambahan ilmu dalam berbagai menanggapi masalah dan menyelesaikannya.

    BalasHapus
  2. Materi yang disampaikan sangat bagus, karena merupakan gambaran seorang pemimpim dalam mengambil keputusan.

    BalasHapus
  3. Sangat bagus dalam penjelasannya, saya merasa terbantu

    BalasHapus
  4. sesuai dengan pemahaman pada materi ada keterkaitan dengan materi sebelumnya. penjelasannya sangat rinci dan bagus. semoga sukses selalu

    BalasHapus
  5. Luar biasa, pemaparan Koneksi Antar Materi 3.1.a.8 dari modul 1.1 Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara sampai modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran sangat bagus. Sukses selalu untuk Ibu Yanti Yuni Astuti, S.Pd

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya (Adaptasi). IPA Kelas 6 Semester 1

Menulis Dengan Cinta Alpiyanto