Prinsip dan Kunci Sukses Jamila

Kemauan harus dilandasi dengan tekad yang bulat, dan harus berani dalam mengambil peluang yang ada. Tidak cukup untuk sekedar meraih target, namun dibutuhkan keniatan, tekad kuat, nekat untuk meraih sukses, terus fokus dan konsisten dalam memperjuangkannya. Sebuah tekad untuk meraih kesuksesan adalah jauh lebih penting daripada hal-hal yang lain. Dengan tekad baja, strategi yang terarah dan kedekatan kepada Tuhan maka kesuksesan akan berjalan sesuai harapan. Kata-kata semangat yang saya tulis tersebut terinspirasi dari kisah narasumber cantik dengan prinsip ajaibnya berhasil menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Alhamdulillah, bahagia sekali saya bisa berkenalan dengan beliau di kelas online ke-15 grup belajar menulis gelombang 15 bersama Om Jay dan PGRI. Narasumber tersebut adalah Jamila K. Baderan, M.Pd yang akrab disapa bu Mila berkenan membagikan pengalamannya dalam menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.


JAMILA K. BADERAN

Lahir di Sidodadi, 14 juni 1978. Anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Bapak H. Abd. Razak K. Baderan (Alm) dan Ibu Hj. Anice Y. Sulingo.

Riwayat Pendidikan:

  1. TK Negeri Pembina Palu lulus tahun 1985. 
  2. SD di SDN Tanamodindi II Palu lulus tahun 1991. 
  3. SMP Negeri 8 Gorontalo dan lulus tahun 1994.
  4. SMK Negeri 1 Gorontalo lulus tahun 1997. 
  5. Program studi D2 PGSD di Universitas Negeri Gorontalo selesai tahun 2009.
  6. S1 jurusan PGSD di Universitas Negeri Gorontalo selesai tahun 2011. 
  7. S2 Program Pascasarjana di Universitas Negeri Gorontalo jurusan Pendidikan Dasar dari tahun 2016 - 2018.
Selain menjadi seorang guru beliau juga aktif di berbagai kegiatan diantaranya adalah sebagai ketua KKG, Ketua Bidang pada beberapa organisasi kependidikan seperti IGI Wilayah Prop.Gorontalo, Komunitas Guru Kreatif, GoSmart, dan juga sebagai trainer Office 365.

Prestasi yang pernah diraih:

  1. Juara I Guru Berprestasi Tingkat Kota Gorontalo tahun 2018
  2. Juara II Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Gorontalo 2018
  3. Peserta1000 Guru keLuar Negeri yaitu Short Course Enhancing Primary/ Secondary Mathematics Learning In the STEM Environment di SEAMEO RECSAM Penang, Malaysia tahun 2019.
  4. Pemakalah pada beberapa Seminar baik secara Lokal, Nasional, maupun Internasional

Karya yang pernah di tulis:

  1. Pengembangan Soal HOTS Melalui Pembelajaran BerbasisMasalahuntuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VI SD (Jurnal Pedagogika, 2017).
  2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Berbasis Soal Higher Order Thinking (Hot) di Kelas VI Sdn No. 80 Kota Tengah  Gorontalo (Prosiding Sendimat VI, 2018).
  3. Kwartet Media Bermain dan Belajar (2018).
  4. Ekspektasi VS Realitas (2019).
  5. Design Thinking MeningkatkanKeterampilan Abad 21 denganKonsep Merdeka Belajar (2020)

PENGALAMAN JAMILA MENERBITKAN BUKU DI MAYOR

Berawal dari Rasa Penasaran

Pada awalnya beliau becerita tentang pengalaman menulis buku adalah hal yang baru baginya. Dulu bu Mila pernah punya hobi menggambar dan bercita-cita menjadi seorang komikus saat masih SD. Beliau baru menekuni dunia literasi setelah cita-citanya yang dulu sempat kandas kini muncul kembali dan bisa mewujudkannya. Ceritanya dimulai ketika beliau terusik dengan postingan beberapa temannya di FB. Diantaranya adalah pak Alphian dan bu Tere yang rajin memosting cerita atau artikel mereka setiap hari. Waktu itu beliau berfikir mengapa mereka mudah sekali mendapatkan ide dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Beliau pun menginginkannya. Kemudian beliau mulai bertanya berbagai hal untuk menjawab rasa penasarannya yang semakin memuncak atas keinginan tahunya itu. Alhasil, kesempatan itu datang menghampirinya. Sebuah postingan di Wa Grup Menulis Angkatan 5 telah menariknya untuk bergabung didalamnya. Melalui  para narasumber hebat yang dihadirkan Om Jay di setiap webinar, beliau akhirnya mendapatkan banyak pengetahuan dan bisa sharing pengalaman. Perjalanannya menerbitkan buku di Mayor pun dimulai.

Menaklukkan Tantangan Tergila

Banyak orang berkata bahwa untuk hidup itu adalah sebuah pilihan. Begitu juga menulis adalah pilihan bu Mila. Bagi beliau, menulis adalah sebuah tantangan dari rencana sebagian hidupnya yang terwujud kerena kesempatan yang dia. Kisah bu mila berawal ketika bergabung di grup belajar menulis, beliau  merasa begitu berat dan tak sanggup. Beruntung sekali beliau bisa mengenal Om Jay yang memahami karakternya dan selalu memberikan motivasi ditengah kebingungannya mau menulis darimana, Om Jay selalu memberi semangat dan tantangan menulis kepada bu Mila dan teman-temannya.

Selasa, 14 April 2020, di suatu kesempatan pada pertemuan grup menulis,  Om Jay menghadirkan Prof. Eko Indrajit sebagai narasumber. Beliau begitu mengagumi sosok Prof. Eko. Menurutnya, Prof. Eko selain cerdas, terkenal, juga super ramah. Satu- satunya profesor yang memberi tantangan tergila yakni tantangan menulis buku hanya dalam waktu sminggu dengan cara memilih salah satu tema yang ada di Ekoji Channel. Beliau dan teman-temanya yang tergabung dalam grup tersebut hanya diberi waktu semalam untuk mengambil keputusan. Esok harinya sudah harus menyetor judul dan daftar isi (outline). Tidak bisa terbayangkan bagaimana reaksi beliau dan teman-temanya setelah mengetahui aturannya seperti itu.

Di antara dilema dan kegalauan yang menggelayuti hatinya, selama 2 hari beliau tidak bisa tidur dan makan enak. Pada hari Jumat, 17 April 2020 dengan kata NEKAT nya beliau mengirim pesan melalui line WA untuk menyatakan kesanggupannya menerima tantangan Prof. Eko. Meskipun terlambat dari dealine yang diberikan , akhirnya beliau masih diberi kesempatan untuk melanjutkan tantangan tersebut sekaligus menyerahkan bab 1 pada esok harinya, yakni hari Sabtu, 18 April 2020.

Aturan dalam menulis seminggu adalah kepada para peserta diminta untuk menulis buku  dengan jumlah halaman antara 100-200. Beliau sempat bingung dan mengalami blank idea juga untuk memenuhi jumlah tersebut. Dalam kebingungannya, pada saat itu yang dilakukannya adalah berhenti menulis lalu meneruskan membaca literatur yang berkaitan dengan judul yang diambil. Prof. Eko juga memberi saran kalau sudah mentok dalam menuangkan ide-ide menulis maka beliau disuruh mencari buku referensi dan mendengarkan youtube dari sumber lain sebanyak banyaknya. Karena inti menulis buku dalam seminggu adalah bukan kecepatan, tetapi FOKUS begitu kata Prof. Eko.

Jatuh bangunnya selama berjuang menaklukan tantangan tergila adalah konsekuensi dari kata ajaibnya "NEKAT". Kalimat itu kemudian diabadikan dalam salah satu judul bab bukunya yaitu "Design Thinking Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar"

Prinsip dan Kunci Hidup Berbuah Manis

Kunci hidupnya untuk menuju sukses adalah konsisten dan fokus. Menurut beliau, kata "Nekat" baginya tidak akan berarti apa-apa alias nol besar tanpa adanya konsistensi.  Hal tersebut sudah Bu Mila buktikan tidak hanya dalam menerima tantangan menulis tetapi juga dalam pembelajaran dan keseharian beliau sudah melakukannya. Buku Design Thinking adalah salah satu bukti itu bahwa resiko terbaik dari kenekatannya telah membuahkan hasil manis berbentuk penerimaan dan pengakuan dari hasil karyanya.

Prinsipnya bahwa menulis harus didasari oleh 3 hal, yaitu : niat,  tekad, dan nekat. Ketiga hal ini berkaitan erat dan saking melengkapi. Niat merupakan tujun yang ingin dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad (keinginan yang kuat).  Dan untuk mewujudkan tekad tersebut kita harus nekat dalam arti memiliki keberanian. 

3 hal yang dimaksud juga sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan keterampilan abad 21 peserta didik. Guru selaku agen perubahan harus mampu bersikap profesional baik dalam kapasitasnya sebagai tenaga pendidik, anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Secara mendalam upaya tersebut dikupas tuntas dalam buku karya bersama Prof. Eko Indrajit. Berikut adalah outline bukunya Design Thinking


Trik Buku Seminggu

Untuk mewujudkan sebuah karya dalam waktu singkat baginya bukanlah hal yang mudah mengingat beliau adalah seorang penulis pemula. Banyak kendala yang harus dihadapinya. Kesulitan terbesarnya adalah mendapatkan referensi yang sesuai. Beliau dan teman-temannya pernah mengeluh kepada Prof. Eko mengenai hal itu, namun berkat motivasi dan semangat dari Prof Eko untuk terus fokus menulis, akhirnya beliau berhasil menyelesaikanya tepat waktu. 

Selain itu juga berasal ketiga prinsipnya yang kuat yaitu niat, tekad dan nekat telah menghantarkan Buku Design Thinking lolos tiada hambatan di penerbit Mayor. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari bimbingan Prof. Eko yang sudah mendampinginya mulai dari awal, saat proses editing, hingga menghubungkannya dengan penerbit mayor.

Trik menulis buku dalam seminggu yang dilakukan oleh bu Mila adalah:

  1. Memiliki prinsip  niat, tekad dan nekat untuk menulis.
  2. Harus Fokus dan Konsisten dalam menulis.
  3. Menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran sesegera mungkin jangan sampai menundanya. 
  4. Teruslah menulis, abaikan masalah ejaan, tanda baca, dll. 
  5. Selesaikan menulis hingga tuntas kemudian terakhir baru melakukan editing (bisa sendiri/wasunting atau meminta bantuan teman/orang yang ahli untuk melakukan editing).
KUPAS TUNTAS SUKSES JAMILA

Berbagi kiat untuk mencari sumber - sumber referensi secara cepat (Endartiningtyas Sulistiyo dari Rembang)

Kiat mencari sumber referensi cepat tentunya melalui web browser. Kita bisa mendapatkan banyak buku referensi, maupun jurnal nasional dan internasional sesuai kajian kita.

Kiat agar lancar dalam menulis buku dengan materi baru bagi penulis baru (Nurhidayati dari Tegal)

Untuk mendapatkan kiat yang cocok, kembali lagi pada gaya menulis kita. Pandai-pandailah memilih kiat yang sesuai. Memang kadang kita dikejar deadline, tipsnya adalah mampu membangun komunikasi yang baik.

Sinopsis dari isi buku Design Thinking dan referensi  yang didapat untuk bisa menyelesaikan buku spektakuler itu dalam satu minggu selain di Eko channel (Etik Nurinto dari Pemalang)

  1. Buku Design Thinking banyak bercerita tentang bagaimana seharusnya guru menjadi sosok profesional dalam menyiapkan generasi emas yang memiliki keterampilan abad 21. Untuk memenuhi tantangan tersebut, tentunya guru dituntut harus mampu berinovasi dan berkreativitas. Desing Thinking merupakan sebuah pendekatan yang dapat menuntun dan menjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik, maju, dan berkualitas.
  2. Adapun referensinya selain dari Ekoji Channel juga dari chanel youtube lain, buku dan jurnal hasil googling di berbagai web browser

Konsep, sasaran dan mengapa harus terbit Buku tentang Design thingking serta kebenaran mengenai makna dari buku itu selain untuk memformat/kerangka pemikiran (Sineng dari Baleendah)

  1. Konsep buku Design Thinking adalah tentang bagaimana Guru berpikir desain agar mampu merancang pembelajaran yang bermakna terkait dengan usaha meningkatkan keterampilan abad 21 bagi peserta didik yang disiapkan sebagai generasi emas 2045. 
  2. Buku ini diterbitkan dengan tujuan agar para pendidik dan tenaga kependidikan dapat membuka wawasan, bahwa inovasi dalam pembelajaran adalah salah satu kunci mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran tidak harus selalu dibatasi oleh ruang dan waktu, pembelajaran harus mampu membangun kompetensi menjadi sebuah potensi yang berkualitas.
  3. Sasaran utama dari buku ini adalah guru dan tenaga kependidikan, termasuk di dalamnya para mahasiswa, dan praktisi kependidikan.
  4. Makna buku ini tidak hanya sebatas format pemikiran, tetapi bagaimana aktualisasi nyata dari berpikir desain.

Kisah dari pengalaman dalam menerbitkan karya lain  (Yanti Yuni Astuti dari Rembang)

Sebelumnya beliau sudah pernah menulis buku tunggal dan diterbitkan oleh penerbit Indi, yaitu berjudul Kwartet Media Bermain dan Belajar, Ekspektasi Vs  Realitas (kumpulan puisi) serta beberapa jurnal. Sebagai penulis pemula, beliau tentunya tidak pernah memikirkan gaya menulis. Bu Mila menulis sesuai kata hati dan apa yang terlintas dalam pemikirannya. Saat hendak presentase karya bareng teman-teman di depan prof. Eko, beliau yang paling deg-degan, gugup dan sempat tidak percaya diri. Khawatir tulisannya adalah yang paling buruk. Sebab selama mengikuti grup menulis, tulisannya tidak pernah masuk kategori tulisan yang dishare Om Jay, apalagi bisa mendapatkan gift/hadiah, hehehe. Itulah sebabnya beliau menyatakan, bahwa menulis itu hanya butuh niat, tekad dan nekat. Selanjutnya harus fokus dan konsisten. Alhamdulillaah, beliau akhirnya justru tahu gaya menulisnya dari prof Eko. Ucapan syukur dan rasa terima kasihnya kepada Prof. Eko yang telah membimbingnya dengan ikhlas dan penuh kesabaran.

Dalam manulis 75 halaman, ada sub judul dalam setiap judul bagian. Misal judul tulisan"Meraih Cita-cita" (Sarilah dari Gunungkidul Yogyakarta)

Dalam menulis buku, tentunya ada judul utama. Selanjutnya di pecah menjadi Bab, dan sub bab. Pengalaman Menulis dan menerbitkan buku di penerbit mayor, prof Eko meminta para peserta membuatnya dalam 6 bab, yang dipecah lagi menjadi beberapa sub bab. Kisah Sukses Guru Desa adalah judul yang disarankan oleh bu Mila untuk menceritakan kisah seorang berasal dari desa yang bercita-cita ingin menjadi guru.

Bicara guru abad 21, tentang transformasi kinerja guru dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 (Surantini dari Sumatera Selatan)

Transformasi kinerja guru selama pandemi tentunya tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Segala sesuatu selalu ada plus minus. Bagi beliau, dilihat dari kompetensi..banyak guru-guru yang bertransformasi kearah yang lebih baik. misalnya terkait dengan kemampuan TIK. Jika sebelumnya hal ini dianggap hal yang tidak perlu/biasa saja, dengan adanya pandemi maka mau tidak mau guru harus mampu mengelola pembelajaran secara daring menggunakan berbagai aplikasi berbasis teknologi.  Guru juga jadi mahir membuat PPT, video pembelajaran, mengelola LMS, dls.

Dari niat, tekad, nekat, fokus dan konsisten, yang paling sering banyak kendala adalah konsisten. Cara bu Mila menjaga konsistensi menerima tantangan Prof. Eko dalam waktu seminggu (Nurin Nuzulia dari Bojonegoro)

Menjaga konsisten memang menjadi hal yang sulit dilakukan. Untuk bisa konsisten, tentunya kita harus mampu dan pandai memanage waktu dan mood kita. Bu Mila termasuk orang yang menulis berdasarkan mood. sehingga saat itu rasanya berat sekali menuntaskan buku dalam seminggu. Beliau bahkan pernah sehari tidak menulis, karena rasanya sudah suntuk, dan badan pegal semua akibat kelamaan duduk. Yang paling menghabiskan waktu adalah mencari ide sebagai lanjutan tulisannya. Cara yang beliau lakukan adalah melibatkan orang lain dalam proses mencari referensi, termasuk urusan mengetik. Beruntung beliau mempunyai anak yang besar (kuliah) jadi bisa dimintai tolong. Saat mereka sibuk mencari, beliau memanfaatkan kesempatan untuk beristirahat sekaligus mengumpulkan ide-ide berikutnya.

Penjelasan bu Milla mengenai referensi yang sesuai dengan buku yang ditulisnya (Yohana Bana dari Kupang)

Referensi yang sesuai dimaksud adalah buku/tulisan yang berkaitan dengan judul buku yang sedang kita tulis. Rata-rata, tema kajian yang Prof. Eko sampaikan di Ekoji Channel adalah isu-isu terbaru yang referensinya masih sangat minim. Kalaupun ada, biasanya tersedia dalam bahasa asing. Sehingga untuk menjadikannya sebagai bahan referensi kita harus menerjemahkannya atau memahaminya dengan bahasa kita sendiri.

Berbagi pengalaman dalam mencari referensi buku selain Chanel Ekoji (Suprapti dari Subang)

Jadi selain Ekoji Channel, beliau mendapatkan referensi dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan pribadinya, buku-buku online lewat Google Books, jurnal dan buku di Google Cendekia. Untuk buku-buku  dan jurnal asing beliau mencarinya di Sciendirect.

KALIMAT INSPIRATIF JAMILA

Kalimat-kalimat penyemangat terangkai dari jari lentik wanita cantik ini sebagai akhir dari pertemuan kulwap malam, Jumat, 4 Sepetember 2020. Beliau berkata, "Menulis adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat. Semakin kuat tekad kita mengawal niat tersebut, maka kita akan menjadi nekat. Nekat untuk menuntaskan tulisan kita, apapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun". Harapan besar dari bu mila untuk kami, para peserta bisa menulis ini adalah semoga berikutnya akan terbit karya-karya hebat dari sahabat guru semua yang ada di grup belajar menulis gelombang 15 dalam asuhan Om Jay dan PGRI.

"Menulislah dengan hati, maka ide akan mengalir dengan sendirinya. teruslah menulis, dan jangan lupa bahagia"

〰Jamila K. Baderan〰

Komentar

  1. Luar biasa Bu tulisannya, πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  2. Setiap membaca tulisan ibu saya merasa harus belajar dari ibu untuk menulis
    Luar biasaπŸ‘

    BalasHapus
  3. MASYA ALLAH...kereeen tulisannya 😍😘

    BalasHapus
  4. Luar biasa kisah menulisnya ibu jamilah.

    BalasHapus
  5. Lengkap resumenya sampai sesi tanya jawab juga terurai dengan detailnya, luar biasa....salut...hebat...

    BalasHapus
  6. Lengkap resumenya sampai sesi tanya jawab juga terurai dengan detailnya, luar biasa....salut...hebat...

    BalasHapus
  7. Mantap.... Terima kasih

    https://digilabhome.blogspot.com/2020/09/covid-19-mengganas-dan-momentum.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya (Adaptasi). IPA Kelas 6 Semester 1

Menulis Dengan Cinta Alpiyanto